Beli Domain .id pada Tahun 2016 Akan Dapat Diskon Sebesar Rp 50 Ribu

Oleh: - 7 April 2015  |

Instagram

Alamat Web
Alamat Web (tutsplus.com)

Kabar gembira datang untuk anda para web developer dan juga para blogger Indonesia. Menkominfo Rudiantara mengungkapkan rencana pemerintah yang akan mengalokasi dana sebesar Rp 50 milar pada tahun 2016 mendatang untuk diskon pembelian domain .id.

Diwartakan Detik.com, Senin,6 April 2015, dengan anggaran sebesar Rp 50 miliar maka pemerintah dapat memberikan diskon sebesar Rp 50 ribu untuk satu juta transaksi pembelian domain .id. Menurutnya, hal itu jauh lebih greget daripada sekadar promo pembelian domain .id gratis selama seminggu.

“Daripada cuma promosi satu minggu gratis, nggak ada gregetnya. Tahun depan mau nggak kalau kita bayarin sejuta domain .id gratis,” kata menteri di ruang serba guna Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin,6 April 2015.

Meskipun ekstensi domain tidak berkaitan langsung dengan bandwidth, namun Rudiantara berkeyakinan bahwa dengan semakin banyaknya pengguna domain .id akan mengurangi penggunaan bandwidth internasional.”Rp 50 miliar itu kecil, dibanding mereka bayar bandwidth internasional itu bisa ratusan miliar. Kualitas lebih bagus, kecepatan lebih bagus,” ujarnya.

Baca juga:

Rudiantara mengatakan, pihaknya akan menyiapkan tim yang akan menghitung berapa penghematan yang bisa dicapai pemerintah bila penggunaan domain .id di Indonesia meningkat. “Harus ada yang hitung berapa savingnya, berapa bandwidth internasional yang bisa di-save karena aftermarket policy kita.?” terangnya.

Lebih jauh, menurut Rudiantara, selama ini promo yang dilakukan terhadap domain we .id kurang terarah dan malah terkesan kurang jelas. Maka dari itu, Rudiantara berharap program diskon sejuta domain yang akan diberlakukan pada tahun 2016 nanti berjalan lancar.

“Kan saya tadi tanya adcostnya berapa, daripada program yang gak jelas, kan ini jelas Rp 50 miliar buat web .id. Yang penting mekanisme ini didorong ke public domain. Jadi kita keluar Rp 50 miliar itu apakah bertahap atau apa. Saya lebih senang begitu, daripada nggak jelas bikin program, kita rekomendasikan untuk pakai .id,” pungkasnya.

Berita Terkait.

Tinggalkan Balasan