Apakah Kecepatan Website Penting dan Pengaruhnya Besar di SEO?

By-|

Instagram

Test Kecepatan Website di Webpagetest
Test Kecepatan Website di Webpagetest (dok. pribadi)

Sering saya dapati beberapa kawan blogger dan plublisher yang terobsesi pada kecepatan sebuah website. Boleh dibilang waktu mereka dihabiskan untuk ngoprek-ngoprek web-nya agar mendapatkan skor tinggi alias berwarna hijau di tool analisa kecepatatan seperti GTmetrix, Webpagetest, PageSpeed Insights, Pingdom Tools dll. Apakah skor yang disajikan oleh GTmetrix dan kawan-kawannya itu benar-benar berguna?

Saya sendiri termasuk yang meragukannya. Skor-skor yang warnanya merah, kuning, hijau, dll itu biasanya saya abaikan. Skor-skor seperti itu biasanya hanya checklist, tidak mengukur load time secara komprehensif. Biasanya mereka hanya melakukan pendekatan seperti, bila sebuah web sudah melakukan A, B, C, maka skornya 1, bila sudah melakukan A, B, C, D, E, maka skornya 2, dst.. dst.. Memang sih, ada bebeapa tool yang juga menyertakan skor disertai dengan data load time.

Sayangnya, bahkan bila benar-benar mengukur load time, tak jarang pula hal itu tidak menggambarkan pengalaman nyata visitor atau pengunjung. Ketika visitor mengunjungi laman website dan sudah bisa membaca/melihat konten utama dalam waktu misal 2-3 detik, eh penghitung load time di tool-tool seperti itu masih saja menghitung sampai printilan-printilan terakhir yang relatif tidak perlu atau tidak pengaruh ke konten dan iklan.

Contohnya, saat sebuah konten website utama atau bodi tulisan kebuka di detik ke-3, semua iklan pada detik ke-5, printilan-printilan tidak jelas itu baru dianggap kebuka pada detik ke-10. Saya sendiri selama ini lebih senang menggunakan patokan manual, yakni dengan membuka web-web saya pakai ponsel berbeda dan provider selular yang berbeda2 pula. Untuk ponselnya bisa pakai punya sendiri, pinjam saudara, teman, dll. Pokoknya kalau ada kesempatan pegang device nganggur, cek.. cek.. cek..

Baca juga:

Kalau sudah dibuka sendiri lewat berbagai macam ponsel dan opsel hasilnya baik2 saja, berarti ya memang baik2 saja. Saya biasanya bodo amat dengan “synthetic benchmarks” semacam itu, ujung-ujungnya hanya akan membuat blogger/publisher terjebak pada aktivitas “ngulik2” yang tidak produktif. Hal seperti itu sangat berisiko untuk blog/web non-eCommerce yang fokusnya lebih ke produksi konten.

Terkait pengaruh kecepatan sebuah web dengan rank di SERP atau SEO, saya biasa memakai pengalaman pribadi ketika Googling-Googling dalam melihat pengaruh kecepatan web terhadap SERP/SEO. Hasilnya, sampai detik ini saya dapati kecepatan web penghuni page 1 Google bervariasi. Ada yang cepat, ada yang lambat, bahkan ada pula yang lambat banget (setidaknya pakai standar saya ya lambatnya).

Googling Tentang Sejarah
Googling Tentang Sejarah (Google.com)

Kesimpulan yang saya ambil adalah kecepatan web belum jadi bagian vital atau rank factor dengan bobot yang besar di SERP. Buktinya masih banyak web yang relatif tidak cepat (atau boleh dibilang lemot) nangkring di pejwan Google. Apakah Googling-Googling saya yang kurang banyak? Enggak tahu juga. Googling-Googling saya tentang fotografi, musik, web/server, bola, motorsport, dan sejarah.

Namun begitu, terlapas dari semua yang saya tulis di atas, tidak ada salahnya juga mengejar skor-skoran seperti itu. Saya sendiri pernah sibuk mengejar skor-skoran seperti itu dan terbukti ampuh menaikan mood menulis, jadi lebih semangat, ide tulisan mengalir banget, dan semacamnya. Untuk orang yang punya kecenderungan perfeksionis kan biasanya seperti itu, bikin ribet diri sendiri atau meribetkan diri.

Berita Terkait.